Komunikasi adalah suatu sikap dalam kita mencoba berhubungan dengan orang lain. Tidak ada komunikasi kita akan kesusahan dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Cukup susah untuk berkomunikasi dengan baik.
Syarat
utama untuk bisa berkomunikasi dengan baik hanya satu. Yakni kerelaan mendengarkan
apa yang lawan bicara ucapkan. Tentu saja bukan mendengarkan secara pasif,
namun secara aktif. Artinya, Anda memberi perhatian. Wujudnya bisa komentar,
tanggapan, keterbukaan, dan juga berdiam diri. Adapun keterampilan menjadi
pendengar aktif dapat Anda latih dengan tips berikut:
A. Ajukan
pertanyaan bila ada ucapan lawan bicara yang kurang jelas. Hal ini dapat
membantu Anda memperoleh informasi lebih lengkap, sekaligus menunjukkan
ketertarikan Anda. Misalnya, “Contohnya bagaimana?” atau “Bisakah ceritakan
lebih banyak lagi?” Ada beberapa orang yang merasa kurang nyaman atau
disudutkan jika ditanya, karena itu pertanyaan hendaknya diajukan dengan lembut
dan tidak terkesan seperti menyelidik. Hati-hati dengan pertanyaan “ke-napa”.
Contohnya, ketimbang me-nanyakan, “Kenapa Anda mengambil sekolah malam?” lebih
baik tanyakan, “Adakah sesuatu yang menarik untuk Anda pelajari di sana?” Sebab
bisa jadi dia mengambil sekolah malam karena dulu tiap kali ujian tak pernah
lulus dan pertanyaan Anda bisa menyinggung perasaannya.
B. Nyatakan
kembali kesimpulan dari pernyataan yang Anda dengar darinya untuk menghindari
kesalahpahaman. Ungkapkan ekspresi perasaan Anda. Biarkan lawan bicara melihat
bagaimana emosi Anda terpengaruh oleh ucapannya.
C. Hindari
sikap memaksakan kehendak. Kalaupun Anda be da pendapat atau pandangan,
hendaknya tetap Anda nyatakan. Hanya lakukan dengan cara bersahabat dan jelas.
D. Jagalah
bahasa tubuh Anda. Saat berbicara dengan lawan bicara, tetap pertahankan kontak
mata untuk menumbuhkan kesan jujur dan percaya diri. Hindari menggigit bibir,
goyang-goyang kaki, dan gerakan lain yang menimbulkan kesan Anda sedang gelisah
atau tak betah berbicara. Usahakan postur tubuh tegak, dengan posisi kaki dan
lengan dalam keadaan santai.
E. Hindari
kata “selalu, mesti” maupun “tidak pernah”. Biasanya kata-kata itu tidak
menggambar kan fakta sesungguhnya dan cenderung memancing sikap defensif dari
lawan bicara. Ketimbang mengatakan, “Toilet kantor ini tidak pernah
dibersihkan” lebih baik katakan, “Apa yang bisa kita lakukan agar toilet kantor
ini jadi bersih?”
F. Sesuaikan
gaya komunikasi Anda dengan tiap individu. Ingat, tidak ada satu pun manusia di
dunia ini yang sama. Jenis kelamin, usia, budaya, daerah asal, pekerjaan,
pengalaman kerja, dan tipe kepribadian, hanyalah merupakan sebagian kecil
faktor yang mempengaruhi gaya komunikasi seseorang. Mengenali perbedaan ini
dapat mengurangi risiko kesalahpahaman maupun frustrasi saat berkomunikasi.
Orang dengan tipe ekstrovert biasanya senang memonopoli percakapan, selalu penuh
inisiatif, dan ceplas-ceplos bicaranya. Sedangkan mereka yang bertipe introvert
lebih senang menyendiri dan selalu berpikir hati-hati sebelum ber-tindak atau
berbicara.
G. Berikan
umpan balik, pujian, atau dukungan. Buatlah orang lain tahu bahwa Anda menghargai
usaha atau prestasi mereka. Penghargaan atau respek adalah kunci utama dalam
menumbuhkan hubungan komuniasi yang seimbang dan saling mendukung.
H. Yakinlah,
bila melakukan satu saja tips di atas setiap minggunya, Anda niscaya akan
merasakan perubahan positif dalam kehidupan sosial maupun perkembangan karier.
Selamat mencoba.
SUMBER
Jaeni, Budi. 2008. Tips Berkomunikasi Dengan Baik dan Berhasil. Melalui via On Line. (http://boedijaeni.wordpress.com/2008/12/18/tips-berkomunikasi-dengan-baik-dan-berhasil/, diakses pada 01
Desember 2011)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar