Sebelum memasuki dunia kerja,
sebaiknya kita terlebih dulu mengetahui berbagai macam karakter kepribadian dan
bidang pekerjaan yang sesuai dengan karakter pribadi masing-masing. Sehingga
dapat membantu untuk menambah kepercayaan diri kita untuk melakukan sesuatu
atau dalam mengambil keputusan karirnya. Jenis model dunia kerja tersebut
yaitu:
1. Model Realistik
Orang yang realistik menguasai
lingkungan sosial dan fisiknya dengan memilih tujuan-tujuan, nilai-nilai, dan
tugas-tugas yang memerlukan penilaian yang objektif, dan mesin-mesin, serta
menghindari nilai-nilai dan tugas-tugas yang memerlukan kesubjektifan,
intelektual, ekspresi artistik, juga keterampilan serta kepekaan sosial.
Tipe realistik adalah kelaki-lakian, tidak sosial, emosi yang mantap
(kestabilan emosi), bersifat matrealistik, keaslian, kekonkretan, dan berorientasi
pada apa yang ada sekarang. Orang-orang
realistik lebih suka bekerja pada pekerjaan seperti berikut: ahli mesin,
fotografer, pilot, pengawas pembangunan, juru ukur, perwira angkatan
bersenjata, montir mobil, pengemudi, ahli teknik mesin, operator radio, tukang
kayu, pengamat cuaca, masinis lokomotif, juru gambar.
2. Model Intelektual
Orang-orang intelektual menguasai
lingkungan fisik dan sosial melalui penggunaan intelegensi, ia memecahkan
masalah melalui manipulasi ide-ide, kata-kata, simbol-simbol dibandingkan
dengan melalui kecakapan fisik dan sosial. Orang intelektual ditandai oleh sifat-sifat analitis,
rasional, berdiri sendiri, radikal, abstrak, memusatkan perhatian dan pikiran
kepada diri sendiri (introvert), pengertian, kritis, ingin tahu, dan cerdas.
Orang-orang intelektual lebih suka
pendidikan, latihan atau bekerja dalam pekerjaan sebagai berikut: ahli ilmu
fisika, ahli bedah, ahli astronomi, ahli antropologi, ahli zoologi, ahli atom,
ahli kimia, ahli geologi, dokter hewan, ahli ilmu pengetahuan, ahli biologi,
ahli meteorology, ahli matematika, teoritikus pengetahuan.
3. Model Sosial
Orang sosial menguasai lingkungannya
dengan memilih tujuan, nilai-nilai, dan tugas-tugas dimana ia dapat menggunakan
kecakapannya demi kepentingan orang lain dalam hubungan untuk melatih dan
mengubah tingkah lakunya. Dalam memecahkan masalah, dia menyandarkan diri pada
pelampiasan emosi dan perasaan daripada sumber-sumber intelektualnya. Sifat yang khas dari orang sosial yaitu, termasuk
keramahtamahan, suka bergaul, kebutuhan menyenangkan orang lain, kesadaran
sosial, status yang kuat, kebutuhan untuk menguasai orang lain. Dia lebih
mementingkan kesejahteraan orang lain, orang miskin, tidak berpendidikan,
remaja, orang yang tak stabil, dan usia lanjut. Orang sosial lebih suka pendidikan, latihan atau
bekerja pada pekerjaan sebagai berikut: dokter jiwa, pengawas sekolah, konselor
pribadi, ahli kenakalan remaja, kepala sekolah, pengajar jasmani, dokter anak,
pekerja sosial, konselor perkawinan, direktur taman hiburan, ahli psikologi
klinis, konselor jabatan, kepala puskesmas, pengajar sekolah menengah.
4. Model Konvensional
Orang konvensional menguasai
lingkungan fisik dan sosial dengan memilih tjuan, nilai-nilai, dan tugas-tugas
yang didukung oleh adat kebiasaan masyarakat. Model pendekatan orang
konvensional terhadap masalah adalah bersifat steritif, praktis, tepat, dia kurang
spintanitas dan keaslian. Adapun sifat
konvensional adalah ia mengadakan kontrol yang baik, rapi, suka bergaul, dan
menciptakan suatu kesan yang baik. Ia sedikit kurang fleksibel, konservatif,
dan keras hati. Orang konvensional lebih menyukai pendidikan, latihan atau
bekerja pada pekerjaan sebagai berikut: kasir bank, ahli statistik, analisis
keuangan, pegawai asuransi, peniali harga, akuntan publik, ahli pajak,
sekretaris ketatausahaan, pemeriksa kredit, manajer kantor, stenografer
pengadilan, pegawai kantor pos, pengawas inventaris.
5. Model Enterprising
Orang enterprising (usaha) memilih
nilai-nilai, tujuan dan tugas-tugas melalui yang mana ia dapat mengekpresikan
keberaniannya mengambil resiko, kebutuhan untuk menguasai orang lain,
semangatnya besar, keenerjikkannya dan kualitas yang yang bersifat impulsif. Orang enterprising ditandai dengan sifat yang
persuasif, verbal, ekstrover, penerimaan diri, percaya diri, keagresifan lisan
(berbicara), dan sifat pamer, atau suka memamerkan kecakapannya. Orang
enterprising lebih suka pendidikan, latihan atau bekerja pada pekerjaan sebagai
berikut: pedagang mobil, perwakilan pabrik, politikus, juru lelang, promotor
bisnis, wiraniaga biro penjualan, manajer hotel, produser televisi, spekulan,
direktur perusahaan, manajer penjualan, eksekutif perusahaan.
6. Model Artistik
Orang artistik menguasai lingkungan
sosial dan fisiknya dengan menggunakan perasaannya, emosinya, kata hatinya
(intuisi), dan imajinasinya untuk menciptakan produk dan bentuk-bentuk seni.
Bagi orang artistik, pemecahan masalah adalah dengan cara melibatkan ekspresi
imajinasinya dan perasaannnya melalui konsepsi dan mengerjakan menurut seni
yang direncanakan. Orang
artistik menonjolkan diri terutama pada kesan (impresi) dan imajinasi yang
subjektif untuk menafsirkan, dan cara memecahkan masalah terhadap masalah
lingkungan. Orang artistik lebih jauh ditandai dengan pandangan yang kompleks,
keputusan mandiri, memusatkan perhatian dan pikiran pada diri sendiri dan
keaslian. Orang
artistik lebih suka pendidikan, latihan atau bekerja pada pekerjaan sebagai
berikut: perancang mode, pelawak, novelis, pengubah musik, pengarang, kritikus
musik, penerjemah, pemimpin band, musikus, kartunis, reporter surat kabar,
perancang mebel, dekorator ruang dalam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar