Menjadi pribadi yang mengasyikkan dan diterima di
kalangan manapun adalah keinginan semua orang. Semua orang ingin disebut
menarik, menjadi pusat perhatian, terkenal dan dikagumi banyak orang. Menjadi
menarik dan menyenangkan merupakan obsesi kebanyakan orang. Menarik dan
menyenangkan mencakup aspek fisik (lahiriah) dan non-fisik (meliputi:
emosional, personalitas dan integritas pribadi)
Kuncinya, jadilah pribadi yang ramah dan jangan
lupakan senyuman. Meskipun terkesan simpel, senyum merupakan tanda keramahan
yang dapat membangun suasana dengan lawan bicara. Orang yang menarik dan
menyenangkan membuat orang suka padanya dan selalu ingin dekat dan ingin
melihatnya serta ingin berinteraksi dengannya. Orang yang memiliki daya tarik
dan menyenangkan ibarat memiliki kekayaan yang tak ternilai harganya.
Pribadi yang menyenangkan pada dasarnya dimulai dari
bagaimana kita menentukan sikap dan perilaku. Sikap adalah kecenderungan
bertindak, berpikir, berpersepsi, dan merasa dalam menghadapi objek, ide,
situasi, atau nilai. Sikap berbeda dengan perilaku, tetapi lebih merupakan
kecenderungan untuk berperilaku dengan cara tertentu terhadap objek sikap.
Objek sikap bisa berupa orang, benda, tempat, gagasan, situasi, atau kelompok.
Selebihnya, dengan mengandalkan kecakapan komunikasi
dengan lawan bicara. Kecakapan tersebut diantaranya:
1.
Sopan
Santun
Selalu sopan dan baik terhadap orang
lain menyebabkan kita menjadi menarik dan menyenangkan bagi orang lain tersebut.
Bila bertemu dengan siapapun kita hendaknya "hangat" dan ramah
kepadanya. Tegur sapa yang manis dan hangat, seperti : Halo...apa khabar,
Selamat Pagi..., Selamat Siang..., dsb harus selalu kita ucapkan lengkap dengan
ekspresi wajah dan bahasa tubuh yang tulus yang mencerminkan dan mewakili itu
semua. Pada orang yang baru pertama kali kita kenal sebaiknya kita ucapkan :
"Saya senang sekali bertemu dengan Anda..., Kapan-kapan kita
bincang-bincang lagi..., dsb.
Orang-orang yang ingin tampil menarik,
menyenangkan dan diperhatikan orang adalah orang-orang tidak akan pernah
menyakitkan dan melukai hati dan perasaan orang lain. Bila hati orang sudah
terluka maka akan sulit sekali untuk dapat sembuh dalam waktu yang singkat
malah mungkin sekali sakit hatinya berubah menjadi api dendam yang membara yang
sewaktu-waktu dapat meledak bagaikan bom neutron yang dahsyat.
2.
Keramah-Tamahan
Prinsip "SENTUHLAH HATINYA",
haruslah DIPEGANG dan DIPAHAMI BETUL guna menimbulkan KESAN MENARIK dan
MENYENANGKAN pada diri kita.
Sambutlah tegur sapa orang-orang :
"Tiada hal yang senyaman kata-kata
sambutan yang diberikan oleh orang lain dengan nada yang tulus dan riang".
Senyumlah kepada orang-orang : "Ada 72 otot yang diperlukan untuk
mengerutkan dahi, namun hanya dibutuhkan 14 buah otot untuk tersenyum".
Panggillah orang dengan menyebut namanya
: "Musik yang paling merdu dan
syahdu di telinga siapapun adalah bunyi namanya sendiri...".
Bersikaplah bersahabat : "Bila anda ingin bersahabat, bersikaplah
bersahabat..."
3.
Rasa
Hormat
Kalau kita memperlakukan orang lain
sebagaimana kita ingin diperlakukan mungkin akan menimbulkan ketegangan, sebab
orang lain mungkin tidak menyukai cara-cara kita tersebut. Sebaliknya, kalau
kita memperlakukan orang lain dengan cara sebagaimana mereka ingin diperlakukan
maka hakekatnya kita telah menangkap inti dari fleksibiltas diri kita yang
sebenarnya.
Menghormati orang lain, berarti belajar
memperlakukan orang lain secara berbeda menurut kadar kebutuhan dan kepercayaan
mereka bukannya menurut kadar kebutuhan dan kepercayaan diri kita sendiri. Hal
ini bisa mengarah kepada pengertian moral dan penerimaan diantara
individu-individu dan kelompok-kelompok.
Rasa hormat kepada orang lain,
mungkin lebih mudah dipahami sebagai: "usaha
mencari kepentingan umum yang dibagi bersama dan kemudian dikerjakan
bersama-sama untuk mencapai hasil yang menang-menang”.
4.
Penuh
Perhatian
Sikap penuh perhatian berarti menyadari "apa saja yang sedang berlangsung di
lingkungan kita". Sikap penuh perhatian berhubungan dengan kemampuan
membaca situasi yang tersirat. Ini bisa dimulai dari sesederhana
memperhatikan ketika seseorang merasa bosan dan merasakan bahwa
sekarang bukan saatnya untuk menyampaikan gagasan-gagasan kita.
Bersikap penuh perhatian berarti
mengosongkan diri dari pemikiran-pemikiran diri kita sendiri secara subyektif
(mampu melihat dari kaca mata orang lain) dan membuka wawasan dan pikiran untuk
mau melihat segala hal di luar diri kita.
Orang yang penuh perhatian juga
tahu kapan ia harus bertindak dan kapan ia tidak boleh bertindak. Orang yang
tergolong penuh perhatian akan bermain dalam hal : kecenderungan, pola-pola,
variasi dan kesempatan. Orang yang penuh perhatian akan memiliki sikap terbuka
baik terhadap informasi yang masuk, gagasan ataupun saran-saran dari orang lain.
5. Royalah Dalam Memberi
Pujian
Pujian
itu seperti air segar yang bisa menawarkan rasa haus manusia akan penghargaan.
Dan kalau Anda selalu siap membagikan air segar itu kepada orang lain, Anda
berada pada posisi yang strategis untuk disukai oleh orang lain. Caranya?
Bukalah mata lebar-lebar untuk selalu melihat sisi baik pada sikap dan
perbuatan orang lain. Lalu pujilah dengan tulus.
6.
Buatlah Orang Lain Merasa Dirinya Sebagai Orang Penting
Tunjukkanlah dengan sikap dan ucapan bahwa anda menganggap orang lain
itu penting. Misalnya, jangan biarkan orang lain menunggu terlalu lama,
katakanlah maaf bila salah, tepatilah janji, dsb.
7.
Jadilah Pendengar Yang Baik
Kalau bicara itu perak dan diam itu emas, maka pendengar yang baik
lebih mulia dari keduanya. Pendengar yang baik adalah pribadi yang dibutuhkan
dan disukai oleh semua orang. Berilah kesempatan kepada orang lain untuk
bicara, ajukan pertanyaan dan buat dia bergairah untuk terus bicara.
Dengarkanlah dengan antusias, dan jangan menilai atau menasehatinya bila tidak
diminta.
8. Usahakanlah Untuk Selalu
Menyebutkan Nama Orang Dengan Benar
Nama
adalah milik berharga yang bersifat sangat pribadi. Umumnya orang tidak suka
bila namanya disebut secara salah atau sembarangan. Kalau ragu, tanyakanlah
bagaimana melafalkan dan menulis namanya dengan benar. Misalnya, orang yang
dipanggil Wilyem itu ditulisnya William, atau Wilhem? Sementara bicara,
sebutlah namanya sesering mungkin. Menyebut Andre lebih baik dibandingkan Anda.
Pak Peter lebih enak kedengarannya daripada sekedar Bapak.
9. Hindari Kebiasaan
Mengkritik, Mencela Atau Menganggap Remeh
Umumnya orang tidak suka bila kelemahannya diketahui oleh orang
lain, apalagi dipermalukan. Semua itu menyerang langsung ke pusat harga diri
dan bisa membuat orang mempertahankan diri dengan sikap yang tidak bersahabat.
10. Bersikaplah Asertif
Orang yang disukai bukanlah orang yang selalu berkata Ya, tetapi
orang yang bisa berkata Tidak bila diperlukan. Sewaktu-waktu bisa saja prinsip
atau pendapat Anda berseberangan dengan orang lain. Anda tidak harus
menyesuaikan diri atau memaksakan mereka menyesuaikan diri dengan Anda. Jangan
takut untuk berbeda dengan orang lain. Yang penting perbedaan itu tidak
menimbulkan konflik, tapi menimbulkan sikap saling pengertian. Sikap asertif
selalu lebih dihargai dibanndingkan sikap Yesman.
11. Perbuatlah Apa Yang Anda
Ingin Orang Lain Perbuat Kepada Anda
Perlakuan apapun yang anda inginkan dari orang lain yang dapat
menyukakan hati, itulah yang harus anda lakukuan terlebih dahulu. Anda harus
mengambil inisiatif untuk memulainya. Misalnya, bila ingin diperhatikan,
mulailah memberi perhatian. Bila ingin dihargai, mulailah menghargai orang
lain.
Pustaka Terapi
Geldard,
K., & Gildard, D. (2008). Membantu Memecahkan Masalah Orang Lain dengan
TEKNIK KONSELING. Yogyakrta: Pustaka Pelajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar